Written by Gita Niken Madapuri 21:43 Berita, Berita Malang • 2 Comments

Terbentuknya Aliansi Rakyat

Massa melakukan aksi demonstrasi di sebelah timur Kantor Walikota Malang untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day (01/05). Salah satu organisasi yang melakukan demonstrasi adalah Aliansi Rakyat Malang (ARM). Putut Prabowo selaku Koordinator Lapangan (Korlap) mengatakan, ARM adalah organisasi gabungan berbagai elemen seperti buruh, petani, dan mahasiswa.

Putut juga menjelaskan awal terbentuknya ARM yaitu dari sebuah pertanyaan. “Apa yang harus membuat kita menunda sebuah proses untuk menuntaskan permasalahan kita semua dalam menghentikan penindasan?” ujar Koordinator Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Malang itu. Dari pertanyaan itu, Putut bersama Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) membuat kegiatan diskusi untuk mengumpulkan semua elemen yang memiliki kegelisahan yang sama. Bertempat di Jalan Joyosuko Metro, Merjosari Malang, diskusi itu memiliki tema “Apa yang Sebenarnya Menyatukan Kembali Gerakan Rakyat?”. “Kita ingin mencari tahu dengan gerakan yang ada di Malang, yang dirasakan akhir-akhir ini mengalami penurunan,” ujarnya Putut.

Dari diskusi itu, sejumlah 29 organisasi dari elemen buruh, petani dan mahasiswa tergabung dalam ARM. Dari elemen mahasiswa, salah satunya adalah Muhammad Abni Setiawan, anggota Himpunan Mahasiswa Islam Medis, Universitas Muhammadiyah Malang. “Aspirasi saya yang terdengungkan di teman-teman ARM yaitu tentang penjaminan sosial dan kesehatan yang mana ini juga demi kemaslahatan buruh”, ujar Abni.

Yustus Samon, selaku kawan lama Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menjelaskan bahwa tema yang diangkat ARM sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. “Gerakan fasisme mulai bangkit kembali dan berdasarkan pembacaan situasi dari kawan-kawan AMP sedang mengarah ke orde baru lagi,” ujar Yustus.

Dalam ranah-ranah sipil, militer melakukan tindakan-tindakan brutal, kriminalisasi mulai meningkat di Indonesia sendiri seperti munculnya organisasi mayarakat reaksioner yang membungkam ruang-ruang demokrasi. Dalam Press Release ARM yang berjudul “Aliansi Rakyat Malang Melawan Kebijakan & Tindasan Fasis Rezim Jokowi-JK” tertulis, “Aliansi Rakyat Malang menggalang seluruh rakyat untuk bersatu, bersama-sama turun ke jalan, saling menjaga dan saling menguatkan. Mengepalkan tangan dan melantangkan suara untuk melawan kebijakan fasis Rezim Jokowi-JK yang merupakan boneka imperialis Amerika Serikat.”Dari keberhasilan terbentuknya ARM, Putut memenegaskan untuk membangun sebuah aliansi sebaiknya tidak diacmpuri dengan arogansi maupun perdebatan-perdebatan yang sifatnya hanya untuk mendominasi dalam suatu forum. “Aliansi harus dibangun dengan memulai mencari titik temu, mencari problematika bersama kita apa.” Jelasnya.

Sebuah aliansi, lanjut Putut, juga harus rendah hati dan memberikan ruang seluas-luasnya pada anggota untuk ikut andil. “Sikap rendah hati dan selalu membuka ruang, tidak hanya sebatas mengajak mereka bergabung tapi juga memberi ruang untuk mereka berpendapat, berekspresi dan untuk ambil bagian dalam meningkatkan peran aliansi ini,” tandas Putut.[]

(Visited 65 times, 1 visits today)

Last modified: 26 September 2018

Close