Written by UAPM Inovasi 16:18 Film, Resensi

Perpeloncoan Mengubahku Menjadi Kanibal

wikimedia.org

wikimedia.org

RAW (2017)

Sutradara       : Julia Ducournau
Penulis           : Julia Ducournau
Pemain           : Garance Marillier (Justin), Ella Rumpf (Alex), Rabah Naït Oufella

 

 

Tahun pertama memasuki lingkungan baru menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas, seperti yang dialami oleh Justin pemeran utama di film ini. “Beberapa kepala dipenggal ?” tanya Justin sambil menunjuk ke foto di dinding. “Penghianat, mereka menolak inisiasi” jawab Alex, kakak sekaligus senior di kampus tersebut. Cukup mengerikan ospek di kampus tersebut. Disana pula tak jarang mahasiswanya selalu bermain dengan darah. Perlu diketahui juga bahwa kampus tersebut ialah kampus Kedokteran Hewan.

Mahasiswa baru harus melalui beberapa kegiatan jika ia bisa dikatakan mahasiswa tersebut, yaitu dengan mengikuti Ospek. Seperti yang kita ketahui kegiatan tersebut bertujuan mempersiapkan mahasiswa baru untuk dapat mengikuti perkuliahan dengan baik, membentuk paradigma dan mengenalkan kampus yang mereka tempati seperti apa. Namun dalam pelaksanaan Ospek di universitas, tampaknya dipenuhi oleh serangkaian hal – hal yang menjijikkan. Saat penyambutan senior, maba diguyur dengan darah kuda. “Dokter hewan berbaris maju, penis mereka akan melayang, sebab dokter hewan akan bercinta denganmu dimanapun, mereka laki-laki ya pak !!. dengan penis besar untuknya, blaa blaa.’’ Para senior berbaris bergerak maju dengan menyanyikan lagu tersebut. Kegiatan itu memang mereka lakukan setiap tahunnya untuk menyambut mahasiswa baru. Entah apa maksud dari lyric lagu yang berbahasa prancis tersebut.

Inisiasi selanjutnya mahasiswa baru dipaksa untuk memakan ginjal kelinci dalam kondisi mentah. “Aku vegetarian, aku tidak bisa memakan itu” ujar Justin. Alex selaku senior disana memaksa Justin untuk memakan ginjal mentah tersebut. Kebayang kan gimana rasanya makan daging mentah. Apalagi yang pada dasarnya seorang vegetarian. Hal tersebut mengakibatkan Justin alergi.

Jangan sampai perpeloncoan seperti itu terjadi di Indonesia. Sebenarnya perpeloncoan kepada mahasiswa baru itu sangatlah tidak sesuai di lingkungan akademik. Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Idrus. Mengatakan bahwa perpeloncoan bukanlah model budaya pendidikan Indonesia. Itu warisan kolonial Belanda yang tidak boleh lagi diterapkan di lingkungan pendidikan.

Seiring berjalannya waktu Jusin menjadi seorang vegetarian yang aneh. Saat seseorang vegetarian muda alami ritual perpeloncoan karnivora di sekolah dokter hewan, rasa untuk mengonsumsi daging mulai berkembang dalam dirinya. ia mulai mengambil daging olahan dan menyimpannya di saku baju labnya. Tak tahan ia menahan hasrat, ia membuka kulkas dan memakan daging mentah didalamnya. Tak hanya itu, ia menggigit lidah temannya saat sedang berciuman. Parahnya lagi ia menggigit tangannya sendiri sampai berlumuran darah saat berhubungan badan dengan teman sekamarnya. Hmmm… Ngeri.

Menurut Psikologi, terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi dengan lingkungan. Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya. Tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan.

Secara tidak langsung kebiasaan justin telah berubah dan semakin aneh. Apalagi ketika melihat darah. Ia berani memakan jari tengah Alex yang baru saja terpotong oleh gunting. Akibat dari percobaan gagal pencabutan bulu halus pada daerah kewanitaan Justin. Kejadian tersebut masih belum memuncak dari film ini. Klimaksnya ialah ketika Alex mencoba menyebrang secara tiba – tiba ke jalan raya dan waktu itu terdapat satu mobil yang melintas. Alhasil dari kelakuan Alex tersebut membuat mobil kecelakaan dengan dua penumpang luka parah di daerah kepala. Alex tak segan – segan langsung mencicipi darah tersebut.

Film yang berdurasi 99 menit ini tergolong film dewasa dan horor. Film ini pernah diputar di bagian Week International Critics ‘di Festival pada tahun 2016 Cannes Film Festival, yang mana film ini memenangkan Hadiah FIPRESCI. Selama pemutaran di Festival Film 2016 Toronto International, beberapa pemirsa menerima layanan medis darurat setelah pingsan dari adegan grafis film ini. Hati – hati bagi kalian jika trouma atau jijik dengan darah. Apalagi ketika melihat luka besar yang menganga atau darah yang bercucuran pada tubuh manusia.

Film ini saya rekomendasikan karena film ini berbeda dengan yang kalian tonton sebelumnya. Seperti film romantis, action, drama maupun fantasi. Film ini akan menunjukkan sesuatu yang berbeda dari film yang lainnya. Yaitu adegan makan daging dan berlumuran darah secara nyata. Tanpa sensor sedikit pun. Tak hanya itu, kehidupan di lingkungan yang akademik yang seharusnya berpendidikan. Tetapi di film ini akan menunjukkan betapa bebasnya mahasiswa kedokteran. Kalian akan bingung, bebas yang seperti apa jika kalian tidak menonton sendiri film ini. Lalu semoga perpeloncoan tidak terjadi di negara kita, Indonesia. Kita harus menghormarti junior pula jika memang dia tidak bisa memenuhi kewajibannya. Hal itu jika berhubungan dengan kesehatan. Pesan saya, hati – hati kalau kalian menonton film ini seorang diri dan saat makan. [Bayu Darma Aji Setya]

(Visited 65 times, 1 visits today)

Last modified: 25 Agustus 2017

Close