Sosialisasi Pemilu Raya 2013 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Universitas, sebagai lembaga yang berwenang dalam mengadakan pemilihan anggota eksekutif dan legislatif mahasiswa digelar dengan mengundang 50 elemen organisasi mahaiswa, baik organisasi intra kampus maupun ekstra, serta dari kalangan organisasi daerah dan ikatan-ikatan alumni pondok pesantren yang berada di lingkungan UIN. Acara tersebut dilaksanakan di aula gedung pusat bahasa UIN Maliki pada tanggal 20 Februari kemarin. Meski acara sosialisasi mundur satu jam dari jadwal semula, yaitu pukul 02.00 WIB sesuai dengan surat pemberitahuan, namun acara sosialisasi tetap terlaksana.
Acara ini bertujuan mensosialisasikan hasil musyawarah mahasiswa pada tanggal 24 desember 2012 lalu, yang dihadiri oleh 30 orang, dan juga sosialisai terkait rangakian acara pemira 2013 yang akan dilaksanakan pada 18 maret 2013. Hal tersebut dituturkan oleh Ketua KPU Universitas Fathul Hasan.
Selain masalah sosialisai pemira 2013, acara tersebut juga banyak membahas mengenai penggunaan KTM sebagai syarat wajib untuk mahasiswa yang ingin mencalonkan diri dalam pemira 2013 ini. Hal ini dirasa mempersulit para bakal calon eksekutif dan legislatif yang ingin berpartisipasi dalam pemira, keluh salah seorang peserta sidang.
Acara ini di buka oleh Saiful Mustofa selaku wakil kemahasiswaan. Saiful Mustofa berharap pemira tahun ini bisa mengikuti kesuksesan pemira tahun lalu, dengan menekankan pada Demokrasi Islam yang berazazkan akhlak agar tidak terjadi konflik seperti pemira dua tahun yang lalu.
Melihat sejarah pemira di UIN maliki Malang, minat mahasiswa terhadap kegiatan pemilu raya sangat minim, seperti apa yang terjadi pada pemilu raya tahun lalu, dari 7.987 mahasiswa yang terhitung aktif sebagai pemilik suara, hanya 18% dari jumlah tersebut yang menggunakan hak pilihnya dalam pemilu raya.
Hal ini lah yang ingin di perbaiki oleh Fathul Hasan, yaitu dengan merangkul semua elemen organisasi mahasiswa di lingkup UIN Maliki Malang melalui acara ini, “kami mengharapkan partisipasi semua kalangan demi mensukseskan pemira 2013 tahun ini,” ujarnya dalam sambutannya kepada peserta sosialisasi.
Sayang acara ini hanya dihadiri sebagian mahasiswa yang menjadi wakil dari masing-masing organisasi yang mendapat surat pemberitahuan, dan tidak dihadiri oleh mahasiswa secara umum, terlebih untuk mahasiswa yang masih awam tentang proses pemira, hal tersebut merupakan keluhan dari salah satu peserta acara sosialisai.
Menyikapi hal tersebut, Fathul Hasan memberikan tanggapannya “kami juga melakukan sosialisai melalui media cetak yang kami sebar melalui Baner, dan pamflet-pamflet yang kami tempel di setiap majalah dinding yang ada lingkungan dan jalan-jalan sekitar kampus, jadi nanti ketika ada mahasiawa yang tetap tidak menyuarakan hak pilihnya. Maka, itu sudah diluar kuasa kami,” ungkap Fathul Hasan menanggapi pernyataan tersebut. [Ridho Mattluby]
berita kampus pemilu raya pemilwa Pemira UIN Malang
Last modified: 18 Juli 2022