Jumlah mahasiswa baru yang mengalami sakit saat pelaksanaan PBAK-U berkurang di tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Anas Haruddin, Ketua Umum KSR-PMI UIN Maliki Malang. “Alhamdulilah, itu jauh berkurang dari pada tahun kemaren. Di tahun ini tuh cuman sedikit, cuman beberapa aja. Tahun kemaren yang bener-bener banyak gitu dan kami harus dari Tim Kesehatan PBAK-U harus bekerja keras. Jadi, emang ini insyaa Allah lebih, lebih gak terlalu banyak,” jelasnya saat diwawancarai oleh pihak UAPM INOVASI (22/08).
Selama dua hari pelaksaan PBAK-U, terdapat 29 mahasiswa berada di Posko Kesehatan yang telah disediakan. Beberapa mereka di antaranya mengeluhkan shock, kelelahan, demam, flu dan asam lambung. Beberapa yang lainnya harus dilarikan ke klinik, karena membutuhkan penanganan khusus akibat mengalami Vertigo.
Muhammad Najib Alhusaini, peserta PBAK-U 2023 juga mengungkapkan bahwa permasalahan penanganan peserta yang sakit tidak ada masalah. Menurutnya, kegiatan PBAK tahun ini menyenangkan dan bisa diikuti oleh mahasiswa tanpa perlu khawatir kelelahan. “Saya belum melihat dan menemukan ada temen saya yang mengalami sakit saat PBAK atau apa. Jadi, bisa saya katakana bahwa masalah ini clear, tidak ada masalah. Dan bisa dibilang kegiatan PBAK ini lumayan menyenangkan dan lumayan bisa diikuti oleh mahasiswa tanpa perlu khawatir akan terkena penyakit atau mungkin kelelahan,” ungkap mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab tersebut.
Baca Juga: Riwayat Penyakit Sebabkan Maba Tidak Mampu Mengikuti PBAK Secara Maksimal
banyaknya mahasiswa baru yang tumbang disebabkan karena mereka tidak sarapan, ia juga menambahkan bahwa beberapa mahasiswa memang sudah sakit atau mempunyai riwayat penyakit, seperti maag. Nabila juga menegaskan bahwa mahasiswa baru harus tau proporsi kesehatan masing-masing. Selain itu, menurutnya mahasiswa yang dari awal sudah mempunyai mindset (sugesti) kurang bagus terkait apa yang akan terjadi nanti di kegiatan PBAK dapat menimbulkan rasa down.
Senada dengan Najib, Odie Violeta mengakui bahwa penanganan kesehatan ketika berlangsungnya acara sudah sangat baik. Hal ini tidak lepas dari petugas dan pendamping yang menurutnya responsif. “Untuk pengalaman saya juga, saya saat bilang langsung diberi obat sama Kakaknya dan juga diperhatikan dengan baik. Teman-teman saya pun begitu. Ada yang langsung dibawa ke Unit Kesehatan dan diberi minuman hangat,” ungkap mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara, Angkatan 2023.
Namun, meskipun para panitia kesehatan dinilai aktif dalam menangani peserta yang sakit, beberapa peserta menganggap masih ada hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya mahasiswa baru yang sakit. Masalah tersebut yakni Sport Center (SC) yang dirasa sangat pengap. “Mungkin bisa diatur ya dalam SC tuh biar kalau tahun kemarin kan masih ada jendelanya dibuka. Kalau tahun ini, itu kan ditutup kain hitam semua. Ya, memang bener jadinya dekorasi jadi lebih menarik karena gelap ya. Cuma, ini di dalam itu terlalu pengap. Nah, itu juga membuat teman-teman itu banyak yang sakitnya kambuh habis itu,” jelas Anas.
Selain itu, rundown acara yang belum berjalan semestinya juga turut bisa memengaruhi kesehatan peserta untuk mengikuti PBAK-U 2023 ini. “Kita kan waktu PBAK itu waktunya sudah ditentukan untuk dirundown jam segini, tapi karena jamnya mundur, terus kita juga malamnya itu ada acara. Jadi, mungkin mereka belum sempat istirahat atau harus wajib melakukan kegiatan yang lain. Mereka merasa kecapean,” tutur Ani Zaskia Zulfa, mahasiswa baru Prodi Akuntansi. []
Editor: Wildan Firdausi
maba uin malang mahasiswa uin malang PBAK
Last modified: 27 Agustus 2023